Inilah Amal Yang Paling Dicintai Allah Subhanahu wa Ta'ala
Kita masih sering menjumpai orang-orang yang berada di sekitar kita sudah banyak yang melakukan kebaikan-kebaikan. Dengan beragam kebaikan mereka lakukan dengan sebaik-baiknya. Tulisan berikut ini saya beri judul Inilah Amal Yang Paling Dicintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dari tulisan ini semoga saya dan anda semua berbuat kebaikan bukan karena kuantitas belaka, namun faktor kualitas yang menjadi prioritas kita.
Baca Juga : Penelitian Dua Pelajar SMAN 8 Yogyakarta ini Menjadi Finalis Intel ISEF 2018
Orang-orang beriman selalu berlomba-lomba dalam kebaikan. Bagi mereka untuk menjaga diri agar selalu istiqomah dalam jalan ketaatan adalah mereka mengharuskan diri mereka untuk selalu berbuat kebaikan. Kapan pun dan dimana pun mereka berada. Kebaikan yang mencakup urusan dunia, terlebih kebaikan dalam agama.
Berbagai ikhtiyar kita lakukan untuk mengikuti semangatnya saudara-saudara kita dalam beramal baik. Satu diantaranya adalah tentang istimrorul 'amal, adanya keberlangsungan perbuatan baik kita yang harus selalu dijaga. Hal ini sesuai dengan Sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Amal gang paling dicintai Allah Ta'ala adalah amal yang kontinu (terus-menerus) walaupun sedikit"
(HR. Muslim)
'Aisyah ketika melakukan amal ia berusaha untuk merutinkan. Inilah tuntunan sekaligus pedoman bagi kita dalam berbuat kebaikan. Bahwa apapun kebaikan yang kita lakukan, harus kita upayakan dengan sesungguh-sungguhnya untuk merutinkannya. Karena dengan beramal dan merutinkannya, maka amal kita tersebut niscaya menjadi amal yang paling dicintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Ibnu Rajab mengatakan "Yang dimaksud dengan hadits tersebut adalah agar kita bisa pertengahan dalam melakukan amal dan beramal sesuai dengan kemampuan. Karena amal yang paling dicintai Allah adalah yang rutin dilakukan walaupun sedikit".
Beliau menjelaskan lagi, "Amalan yang dilakukan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam adalah yang terus menerus dilakukan dan beliau melarang memutus amal dan meninggalkannya. Sebagaimana beliau melarang melakukan hal tersebut kepada Abdullah Ibnu Umar. Hal ini sebagaimana hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
"Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan sholat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakan lagi" (HR. Bukhari)
Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah Ta'ala yang kokoh dalam iman dan amal. Dan menjadi seorang hamba yang mencintai setiap amal kebaikan kita dan melakukannya secara rutin untuk mendapatkan ridho Allah Azza wa Jalla. aamiin.